Mantan Penjaga Toko Sepeda adalah Pemilik Perusahaan Terbesar di Jepang "Panasonic" |
.
Nama
perusahaan sekarang Panasonic Corporation, nama perusahaan
sebelumnya Matsushita
Electric Industrial Co.
Kelahiran - Anak Desa (1894)
Konosuke
Matsushita lahir pada 27 November 1894, di sebuah desa terpencil berjarak
sekitar lima menit, jika ditempuh dengan berjalan kaki dari Senda, stasiun kereta api tanpa
penjaga di jalur JR
Wakayama (Negi, Prefektur Wakayama). Sang ayah Masakusu dan ibu Tokue sangat
sayang dan memanjakan bungsu dari delapan bersaudara
yang terdiri dari tiga putra dan lima putri itu. Nama keluarga Matsushita, yang
berarti "di bawah pohon pinus", konon didapat karena rumah mereka
bernaung di bawah pohon pinus besar berusia 800 tahun.
Sebagai pemilik tanah pertanian kecil, keluarga tersebut termasuk kelas atas
dalam masyarakat. Masa kanak-kanak Konosuke sendiri sangat damai dan
menyenangkan, penuh permainan dan kegiatan memancing di sungai bersama
pengasuhnya. Sayangnya, ketenangan itu tidak berlangsung lama.
Empat Tahun Pertama - Akhir Dari Masa Tenang
(1899)
Karena
tanah pertaniannya digarap oleh petani sewaan, sang ayah Masakusu menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk politik dan aktifitas pemerintahan lokal. Ia
adalah tipe orang yang gemar bereksperimen dengan sesuatu yang baru dan
berbeda, termasuk berspekulasi di pasar beras, yang saat itu terlihat menjanjikan
keuntungan yang cepat dan pasti. Tapi Masakusu tidak punya pengetahuan banyak
mengenai investasi yang baik sehingga dia terus merugi dan akhirnya bangkrut
sama sekali. Keluarga itu terpaksa menjual tanah dan rumah yang sudah
diwariskan turun menurun itu dan harus meninggalkan desa untuk bekerja di kota
terdekat, yaitu Wakayama. Dengan sisa uang sedikit setelah membayar hutang dan atas pertolongan
seorang kawan. Masakusu pun membuka toko bakiak kayu. Namun usaha itu
amblas dua tahun kemudian. Pada 1902, ia pergi seorang diri ke Osaka untuk bekerja di sekolah
swasta yang baru dibuka untuk anak-anak tuna netra dan tuna grahita. [1]
Konosuke
menempuh pendidikan dasar di Wakayama, dan guru kesayangannya Tuan Murakami, yang
mengantarnya bermain Shogi (catur Jepang). Sebelum
naik ke kelas lima, ayahnya menyuratinya, mengatakan ada lowongan untuk magang
di sebuah toko hibachi (tungku batubara) milik
kenalan baiknya bernama Tuan Miyata. Di musim gugur, ibunya mengantar ke
stasiun Kinokawa untuk naik kereta ke Osaka. Dihatinya sedih karena
harus berpisah dengan ibunya, tapi senang karena baru pertama kali naik kereta.
Tugas di toko tersebut membersihkan toko saat dini hari, mengelap tungku-tungku
sambil menjaga anak-anak pemilik toko. Dia mendapat uang saku lima sen dua kali
sebulan setiap tanggal 1 dan 15.[1]
10 Tahun - Toko Sepeda (1905)
Toko
hibachi Miyata tutup tiga bulan setelah Konosuke magang di situ. Tapi sang
pemilik mengatur segala sesuatunya sehingga Konosuke dapat bekerja di toko
sepeda milik kenalan Miyata bernama Godai Otokichi. Pada saat itu, sepeda
kebanyakan diimpor dari Amerika Serikat dan Inggris dan masih menjadi barang
mewah yang harganya 100 sampai 150 yen dan suatu penemuan terakhir pada
peradaban modern saat itu. Tuan dan Nyonya Godai serta para pekerja yang lebih
tua menyayanginya, dan memanggilnya dengan sebutan "Ko-kichi" atau
"Kokichi-don".
11 Tahun - Kematian Ayah (1906)
Pada
tahun 1906, ibu dan kakak-kakak perempuan Konosuke meninggalkan Wakayama dan pindah ke Tenma, bagian selatan dari kota Osaka. Sang ibu, Tokue, ingin
putra bungsunya tinggal bersama mereka dan mengusulkan agar dia bekerja sebagai
penjaga toko di siang hari dan sekolah di malam hari. Tapi ditolak ayahnya
Masakusu sambil berkata, "Kau harus meneruskan masa magangmu, karena tak
lama lagi kau dapat memulai usahamu sendiri dan menjadi mandiri. Aku yakin ini
adalah jalan terbaik untukmu". Konosuke menuruti saran ayahnya.
(Belakangan, setelah menjadi usahawan yang sukses, ia mengatakan,
"Sekarang saya sadar kebenaran perkataan ayah saya dan betapa saya
mendapatkan manfaat banyak dari jalan yang ia tunjukkan pada saya".). Pada
September 1906, Masakusu jatuh sakit dan meninggal hanya beberapa hari
kemudian. Ia berusia 51 tahun. Karena kedua abang Konosuke telah wafat
sebelumnya, kematian Masakusu menjadikan Konosuke yang berumur 11 tahun menjadi
kepala keluarga.
13 Tahun - Penjualan Sepeda Pertama (1908)
Konosuke
membantu kepala pramuniaga memamerkan sepeda kepada pembeli. Padahal ia ingin
sekali menjual sepeda, tapi dianggap terlalu berat untuk pegawai muda yang
magang, sehingga kesempatan itu lama datangnya. Suatu saat, kepala pramuniaga
sedang keluar dan ada telepon dari seseorang ingin melihat-lihat sepeda.
Konosuke mendapat kesempatan menjual sepeda dan membawa ke calon pembeli serta
dengan semangat mempromosikannya. "Kau anak muda yang antusias dan menarik
perhatian", ujar pria bernama Tetsukawa. Sebenarnya Tetsukawa ingin dapat
diskon 10 persen, tapi akhirnya terjual dengan diskon 5 persen. Ini adalah
kebanggaan pertama yang dikenang selalu.
15 Tahun - Perusahaan Lampu Listrik (1910)
Sistem
lori di kota Osaka mulai beroperasi pada 1903
dan jaringan jalur lori di seluruh kota selesai dibangun pada 1909. Dengan
adanya lori-lori tersebut, Konosuke berpikir bahwa masa depan sepeda tidak akan begitu cerah.
Konosuke memutuskan keluar dan melamar ke Osaka Electric Light Company dengan pertolongan abang
iparnya.Konosuke harus menunggu tiga bulan sampai ada lowongan di perusahaan listrik itu. Selama menunggu, dia berhenti bekerja
di toko sepeda, dan bekerja sebagai
operator truk tangan di perusahaan semen. Pada 21 Oktober 1910,
Konosuke direkrut oleh Osaka Electric Light Company untuk bekerja di bagian
pemasangan listrik dalam ruangan di kantor cabang Saiwaicho. Sebagai asisten teknisi
yang memasang listrik di rumah dan kantor, Konosuke pergi ke sana
ke mari dengan membawa gerobak roda dua berisi aneka alat dan perkakas. Karena
berbakat, maka dalam tiga bulan ia naik pangkat menjadi teknisi instalasi,
posisi yang biasanya diberikan setelah bekerja setahun. Kemudian ia dipindahkan
ke kantor cabang baru di bagian lain kota Osaka.
17 Tahun - Sekolah Malam (1912)
Antara
umur 16 sampai ia menikah umur 20, Konosuke tinggal di rumah salah satu teman
kerjanya. Ia senang bekerja sampai lupa sekolah kembali. Atas desakan
teman-temannya, ia sekolah lagi di Kansai Commercial and Industrial
School, satu-satunya sekolah malam di Osaka saat itu. Dia bergabung dalam kelas
berisikan 500 murid. Setahun kemudian, sekitar 380 orang lulus program dan
Konosuke mendapat peringkat ke-175. Ia melanjutkan ke program reguler dengan
jurusan teknik elektro. Para instruktur tidak menggunakan buku teks, sehingga
murid harus rajin menulis. Konosuke tidak sanggup dengan metode itu dan
akhirnya putus sekolah.
19 Tahun - Penyakit (1914)
Proyek
besar yang pernah ditangani Konosuke saat menjadi teknisi pemasangan listrik adalah sambungan listrik untuk papan nama berlampu di resor pemandian tepi pantai di Taman Hamadera di Sakai (1912). Proyek besar
lainnya adalah pemasangan listrik di Menara Tsutenkaku, yang dibangun di distrik Shinsekai pada 1912. Karena fisiknya
memang lemah sejak lahir, maka jatuhlah dia. Lendir pun mulai memenuhi rongga paru-parunya.
20 Tahun - Mumeno dan Pernikahan (1915)
Ibu
Konosuke wafat pada 1913, dan saat ia berusia 20 tahun, kakak tertuanya
mendesak untuk segera menikah. Kakaknya mengatur pertemuan dengan seorang
perempuan bernama Mumeno. Pertemuan itu pada Mei 1915 di jalan depan Teater Yachiyo di daerah Osaka. Akhirnya mereka menikah
pada tanggal 4 September 1915 saat Mumeno berusia 19 tahun, dan tinggal di Ikaino sekarang menjadi distrik Ikuno.
22 Tahun - Awal Berdirinya Matsushita
Electric (1917)
Konosuke
adalah teknisi muda yang handal. Pada musim semi 1917, dia dipromosikan menjadi
inspektur yang tugasnya memeriksa kualitas pekerjaan teknisi dan memutuskan
bagian yang mana yang harus diperbaiki. Tapi ada dua kendala, pertama kurang
ada tantangan, kedua kesehatannya tidak mendukung karena paru-parunya sering
bermasalah. Selain itu dia merasa kurang dihargai di Osaka Electric Light Company. Di waktu senggang dia
kembali menekuni merancang stop kontak yang sudah dia lakukan sebelum menjadi
inspektur. Dari sini ada pemikiran untuk usaha sendiri dan adanya keharusan
untuk sering istirahat di rumah demi kesehatan, maka dia keluar dari perusahaan
listrik tersebut, tepatnya 15 Juni 1917. Dengan hanya modal kurang lebih 100
yen dia mulai melakukan usahanya di dalam rumah petaknya yang berukuran 4,5 tatami (sekitar 9 meter persegi)
dibantu bekas dua koleganya di Osaka Electric Light Company dan adiknya Mumeno yang
berusia 12 tahun, Iue Toshio (yang kemudian mendirikan Sanyo Electric Co., Ltd.).
Toshio baru saja lulus dari sekolah dasar di pulau Awaji.
Kehidupan
Matsushita
bahkan mungkin akan melakukan itu juga.[2] Namun, selama bekerja di Osaka
Light,
dia berhasil membuat sebuah jenis baru dari soket lampu, yang lebih baik dari yang
telah ada pada saat itu.[2] Matsushita menunjukkan penemuan kepada
bosnya, sehingga membuat bosnya terkesan.[2]
Pada
saat itu Matsushita tidak memiliki uang dan tidak mempunyai pengalaman bisnis yang nyata, tetapi dia
memiliki daya kreatifitas dan keinginan yang kuat.[2] Jadi, tahun 1917, dia memutuskan untuk
memproduksi perangkat itu sendiri.[2] Dengan bantuan istri dan tiga asisten, dengan penuh semangat
Matsushita memulai usahanya.[2] Dengan bekal pendidikan tingkat lima yang saat itu
masih dibawah dari pendidikan sekolah tinggi, dan tidak memiliki pengalaman dalam
pembuatan sebuah steker listrik.[2] Tapi mereka memiliki kemauan yang besar.[2] Dalam sebuah rumah rumah petak sempit dua kamar, mereka bekerja
berjam-jam, tujuh hari dalam seminggu. Setelah beberapa bulan mereka menjadi
sangat kurus karena bekerja tanpa lelah, dengan usaha
keras akhirnya mereka berhasil menyelesaikan beberapa contoh produk baru.[3] Saat itulah perusahaan yang bernama Panasonic berdiri.[2] Tidak seberapa terkenal seperti Sam
Walton
atau Henry Ford atau Honda atau raksasa bisnis lain yang menggunakan
nama-namanya pada produk mereka. Tapi
perusahaannya, Matsushita Electric Industrial Co Ltd, telah menghasilkan
pendapatan yang luar biasa selama hidupnya daripada yang lain. Meskipun lebih
dikenal di luar tanah kelahirannya, Jepang, penjualan perusahaannya akhirnya melebihi
enam puluh tiga milyar dolar setiap tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar