1.
Jelaskan ruang
lingkup dari ilmu politik ditinjau dari lima konsep politik! (atau lima
pandangan tentang politik)
2.
Tujuan politik
pada hakikatnya untuk mewujudkan kesejahteraan / kebaikan bersama, meskipun
berbagai pandangan filosofis dan teoritis memungkinkan mekanisme dan cara yang
berbeda. Kemukakan sedikitnya lima pandangan tentang tujuan politik yang anda
ketahui! (tokoh, konsep utama dan asumsinya).
3.
Implikasi dari
perbedaan pandangan tentang konsep kesejahteraan/ kebaikan bersama adalah
munculnya ideologi.
a). Jelaskan sejauh mana
pengertian ideologi yang anda pahami!
b). Identifikasi ideologi
politik apa saja yang berkembang hingga saat ini? Berikan penjelasan masing –
masing!
c). Menurut anda apakah
signifikasi/arti penting ideologi politik dalam mewujudkan kesejahteraan
bersama?
4.
Kekuasaan
dipandang sebagai gejala utama dalam proses politik. Dalam perbendaharaan ilmu
politik ditemui sejumlah konsep yang berkaitan erat dengan konsep kekuasaan dan
dimensi kekuasaan.
a). Sebutkan setidaknya lima
konsep yang anda ketahui dan deskripsikan!
b). Jelaskan bagaimana
hubungan antar konsep tersebut!
5.
Jelaskan
perbedaan kewenangan dan kekuasaan dengan memberikan ilustrasi contoh.
6.
Negara sebagai
representasi kekuasaan politik memiliki karakteristik kekuasaan tertentu.
Jelaskan bagaimana karakteristik kekuasaan tersebut!
1. a.
Klasik
Politik dalam pandangan klasik dikemukakan
oleh Arsitoteles, adalah usaha warga negara
dalam mencapai kebaikan bersama atau
kepentingan umum
Kebaikan bersama ini bisa berupa :
-
Nilai ideal yang bersifat abstrak seperti keadilan, kebajikan, kesejahteraan,
dll
-
Keinginan orang banyak atau keinginan golongan mayoritas
Pandangan politik klasik ini terlalu
bersifat filosofis sehingga tidak membumi, tidak melihat realitas.
b.
Kelembagaan
Pandangan politik
kelembagaan menurut Weber berarti politik berkaitan dengan penyelenggaraan
negara.
Negara adalah
komuntas manusia yang sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik yang sah dalam wilayah tertentu.
c.
Kekuasaan
Pandangan ini dikemukakan oleh Robson,
menurutnya politik adalah usaha untuk mencari
dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi
orang lain untuk berperilaku sesuiai dengan
kehendak yang mempengaruhi.
d. Fungsionalisme
Politik dalam pandangan ini berarti
merumuskan dan melaksanakan kebijakan
umum.
Artinya alokasi nilai-nilai berdasarkan
kewenangan mengikat suatu masyarakat.
Siapa mendapatkan apa kapan dan bagaimana
Siapa bisa orang, lembaga, kelompok, atau
bangsa
Apa berati nilai, bisa abstrak seperti
keadilan dll, bisa juga konkrit seperti kedudukan, kekayaan dll.
Kapan ukuran orang yang mendapatkan
kekuasaan pada waktu tertentu
Bagaimana cara untuk mendapatkan kekuasaan
seperti persuasif atau koersif.
e.
Konflik
Dalam mendapatkan kekuasaan selalu terjadi
perbedaan pendapat, perdebatan, persaingan
bahkan pertentangan maka lahirlah konflik.
Pandangan ini terlalu menekankan aspek
konflik padahal dalam politik ada juga konsensus,
kerjasama maupun integrasi.
2. a. Menurut
Socrates
Keadilan merupakan hal yang esensial bagi pemenuhan kebutuhan alamiah
setiap manusia, hal ini menunjukkan bahwa keadilan (justice) juga merupakan
tujuan politik yang layak untuk diterapkan. Menempatkan keadilan sebagai
patokan politik tertinggi, sama halnya dengan memandang tujuan kehidupan
politik sebagai aktualisasi bakat-bakat manusia. Bagi kehidupan politik,
keadilan adalah melaksanakan apa yang menjadi fungsi atau pekerjaan sendiri
sebaik-baiknya, tanpa mencampuri fungsi atau pekerja yang lain.Fungsi setiap
pihak politik dalam masyarakat ialah berupa apa yang dapat ia lakukan secara
lebih baik dairpada kepentingan atau hal yang lain, atau biasa yang disebut
dengan The practice of minding one’s own business. Berdasarkan asumsi adanya
kesejajaran antara cara hidup manusia dan tata masyarakat, Socrates membedakan
rezim menjadi lima tipe:
Ø
Aristokrasi, dalam rezim ini yang
memerintah adalah seorang raja yang bijaksana (Filosof). Karena adanya setiap
kelas dalam masyarakat melaksanakan fungsi secara maksimal dan bekerjasama
dalam naungan raja serta dijiwai dengan akal budi, maka keadilan sangatlah
mudah untuk terwujud.
Ø
Timokrasi, dalam rezim ini yang
memerintah adalah prajurit, karena pada umumnya para prajurit menyukai akan
kehormatan dan kebanggaan sehingga tumbuh Jiwa semangat didalamnya.
Ø
Oligarki, dalam rezim ini yang
memerintah adalah sekelompok masyarakat kecil yang mempunyai yang melimpah.
Sehingga dalam rezim ini dijiwai dengan keinginan yang perlu atau biasa disebut
nafsu.
Ø
Demokrasi, dalam rezim ini yang
memimpin adalah banyak orang yang mengandalkan kebebasan atau keingingan yang
tak perlu.
Ø
Tirani, Rezim ini adalah rezim terburuk,karena
yang memerintah adalah seorang tiran yang bertindak sekehendak nafsunya, dan
dia tidak mempunyai kontrol atas dirinya sendiri. Sedangkan keadilan tidak akan
pernah bisa tercipta dalam rezim ini.
b.
Thomas Hobbes
Secara
alamiah manusia cenderung berkonflik dengan sesama, karena pada dasarnya
manusia mempunyai sifat rasional dan mementingkan dirinya sendiri. Dari sifat
mementingkan dirinya sendiri itulah sehingga tampak dalam persaingan untuk
memperebutkan kekayaan, ketidakberanian demi reputasi. Karena sifat
mementingkan dirinya pula manusia cenderung banyak merugikan orang lain,
manusia harus setuju mematuhi suatu pemerintahan yang ditetapkan berdasarkan
persetujuan yang diperintah. Pemerintah berfungsi memelihara dan menciptkan
perdamaian diantara manusia. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pemerintah
harus memiliki kewenangan politik yang absolut, agar masyarakat dapat taat pada
tata tertib sosial. Yang dimaksud dengan kewenangan absolut adalah putusan
terakhir mengenai aturan bertingkah laku pada masyarakat yang berada tangan
pemerintah yang berdaulat. Bagi Hobbes masyarakat mempunyai hak untuk diwakili
dalam pemerintahan dan mereka tidak memiliki hak untuk berperan serta dalam
masyarakat.
c.
John Locke
Menurut John Locke kebebasan individu hanya dapat
dijamin dengan suatu pemerintahan yang memiliki kewenangan yang terbatas.
Setiap manusia berhak mendapatkan “milik pribadi”. Menurut locke fungsi
pemerintahan adalah memelihara “milik pribadi” yakni perdamaian, keselamatan,
dan kebaikan bersama setiap warga masyarakat. Dilema pemerintahan gaya locke
ialah berupa suatu pemerintah yang memiliki kewenangan hanya sepanjang itu
menjamin hak-hak individu.tetapi setiap pemerintahan yang stabil harus meminta
agar individu mengurangi kebebasan mutlak demi terciptanya tertib sosial. Jalan
keluar dari dilema tersebut, ia mengemukakan bahwa pemerintah ditetapkan
berdasarkan persetujuan yang diperintah. Karena persetujuan rakyat nerarti
persetujuan mayoritas warga masyarakat. Bagi locke,setiap individu harus
menyesuaikan diri dengan kehendak mayoritas.
d. J.J Rousseau
Menurut
Rousseau sejarah manusia telah melaui empat tahap :
1.
Tahap primitif, Awal kehidupan manusia
ketika manusia hidup dalam suasana damai, harmonis, dan bebas dari segala bentuk
dominasi.
2.
Pembentukan inti masyarakat atau
keluarga-keluarga sehingga tersusunlah suatu masyarakat.
3.
Penemuan metalorgi dan pertanian yang
pada gilirannya menimbulkan perbedaan antara orang yang kaya dan orang yang
miskin.
4.
Sebagai akibat ketimpangan dalam
pemilikqn harta benda maka timbul
konflik antara orang kaya dan orang miskin. Konflik itu menimbulkan kekacauan
sosial.
Akan tetapi, mnurut rousseau karena setiap
orang menyerahkan seluruh dirinya kepada semua maka tidak akan ada orang yang
memiliki untuk merugikan orang lain. Menurut rousseau keinginan umum atau
kepentingan bersama merupakan landasan setiap masyarakat.
E.
Karl Marx
Menurut
Karl Marx masyarakat bukan terdiri dariindividu-individu namun terdiri atas
kelas-kelas. Yang dimaksud dengan kelas adalah kelompok orang yang memiliki
pola hubungan yang sama terhadap sarana produksi. Yang terpenting bagi manusia
adalah pekerjaannya karena pekerjaan itulah yang sebagian besarmembentuk
wawasannya terhadap dunia sekitar.
3. a.
Ideologi adalah
sekumpulan ide , gagasan , keyakinan , kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan
keagamaan yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan .
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat.
b.
Macam – macam ideologi :
Ideologi Liberalisme
Liberalisme
berasal dari bahasa Latin Liber yang berarti bebas dan Isme yang berarti paham atau ajaran. Sehingga
Liberalisme dapat diartikan sebagai paham atau ajaran
yang mengagungkan kebebasasn individu.
Dalam ajaran liberalisme manusia pada hakikatnya adalah makhluq individu yang bebas, pribadi yang utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat. Dan fungsi Negara adalah untuk menjaga supaya kebebasan individu terjamin dalam mengejar tujuan-tujuan pribadinya, untuk masalah keyakinan atau agama pada Negara liberalisme menganut faham sekuler.
Dalam ajaran liberalisme manusia pada hakikatnya adalah makhluq individu yang bebas, pribadi yang utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat. Dan fungsi Negara adalah untuk menjaga supaya kebebasan individu terjamin dalam mengejar tujuan-tujuan pribadinya, untuk masalah keyakinan atau agama pada Negara liberalisme menganut faham sekuler.
Ideologi Kapitalisme
Ideologi kapitalisme adalah suatu sistem pegaturan proses produksi barang dan jasa melalui mekanisme harga dan pasar. Dan kesejahteraan akan tercapai jika setiap individu diberi kebebasan berusaha, dimana mereka saling berkompetisi di dalam pasar yang bebas dan Negara tidak boleh ikut campur di dalamnya.
Ideologi kapitalisme adalah suatu sistem pegaturan proses produksi barang dan jasa melalui mekanisme harga dan pasar. Dan kesejahteraan akan tercapai jika setiap individu diberi kebebasan berusaha, dimana mereka saling berkompetisi di dalam pasar yang bebas dan Negara tidak boleh ikut campur di dalamnya.
Ideologi Pancasila
Pancasila
merupakan ideologi terbuka . Yang dimaksud dengan ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman, artinya bersifat aktual, selalu berkembang, dan dapat menyesuaikan
diri dengan perkembangan yang terjadi.
Keterbukaan Pancasila bukan berarti bangsa Indonesia membuka kemugkinan pengubahan nilai-nilai Pancasila tetapi
keterbukaan terwakili dalam sifatnya yang eksplisit
(tegas) dan kongkrit (nyata) .
Ideologi Konservatisme
Konservatisme
adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam
bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya
memiliki nilai-nilai yang mapan dan
berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak
konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara
yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.
Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai “bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang dilembagakan.”[1] Roger Scruton menyebutnya sebagai “pelestarian ekologi sosial” dan politik penundaan, yang tujuannya adalah mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan dari suatu organisme sosial. Sistem pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai “bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang dilembagakan.”[1] Roger Scruton menyebutnya sebagai “pelestarian ekologi sosial” dan politik penundaan, yang tujuannya adalah mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan dari suatu organisme sosial. Sistem pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
Ideologi Komunisme
Komunisme
adalah salah satu ideologi di dunia. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl
Marx dan Friedrich Engels , sebuah
manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa
kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah
satu gerakan yang paling berpengaruh
dalam dunia politik. system pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator
Ideologi
Feminisme
Ideologi feminisme yakni merupakan ideologi emansipasi wanita yang
berlandaskan pada pemikiran bahwa
wanita tidak hanya berkutat pada urusan wanita saja melainkan juga dapat
melakukan seprti apa yang dilakukan oleh pria. Wanita dapat melakukan apa saja.
Sistem pada ideologi feminisme yakni demokrasi .
Ideologi Sosialisme
Sosialisme adalah sebuah ideology yang menekankan akan kepemilikan
bersama atas alat-alat produksi. Atau sebuah ideology yang mengagungkan atas
kepentingan Negara diataskepentingan pribadi yang pada akhirnya akan tercipta
Negara tanpa kelas dimana sarana-sarana produksi dimiliki secara bersama . Sistem pemerintahan ideologi ini bisa
demokrasi dan juga bisa otoriter .
Ideologi Fasisme
Sebuah ideology yang berusaha menghidupkan
kembali kehidupan social, ekonomi dan
budaya dari Negara dengan berlandaskan pada asas nasionalisme yang tinggi, dengan ciri-ciri tidak setuju dengan
kemapanan yang anti perubahan (konservatifme)
selalu mengangkat kembali kenangan kejayaan masa lalu
selalu muncul ketika Negara mengalami krisis . Sistem pemerintahan dalam ideologi ini yakni otoriter .
selalu mengangkat kembali kenangan kejayaan masa lalu
selalu muncul ketika Negara mengalami krisis . Sistem pemerintahan dalam ideologi ini yakni otoriter .
Ideologi Neoliberalisme
Ideologi neoliberalisme merupakan
perkembangan dari ideologi liberalisme yang menganut
adanya pengembalian kebebasan individu . Landasan pemikiran dalam ideologi ini yakni setiap manusia pada
hakikatnya baik dan berbudi pekerti . sistem pemerintahan
dalam ideologi ini yakni bersifat demokrasi .
c. Ideologi merupakan
perwujudan dari kesejahteraan bersama dan merupakan fungsi mendasari kehidupan masyarakat sehingga mampu
menjadi landasan, pedoman, dan bekal
serta jalan bagi suatu kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara selain itu untuk memberikan makna, menyederhanakan
kehidupan dan menciptakan kepastian dalam
suatu tatanan masyarakat. Dengan kata lain ideologi berfungsi sebagai pembangun konstruksi sosial masyarakat
mengenai realitas sosial. Ideologi yang memadai
akan memberikan kemudahan dalam pemberian makna sebuah peristiwa sosial. Ideologi menempatkan semua
fenomena sosial tersebut dalam kerangka referensi
yang jelas dan kontekstual dengan masyarakat yang bersangkutan sehingga menjadi kehendak masyarakat itu sendiri.
4. a. Konsep-Konsep Politik
Kewenangan
Kewenangan adalah kekuasaan , tetapi
merupakan kekuasaan yang memiliki legitimasi
. Tidak semua kekuasaan memiliki legitimasi , baik legitimasi prosedural maupun hasil atau akibat .
Legitimasi
Legitimasi yakni suatu tindakan
perbuatan dengan hukum yang berlaku atau perbuatan
yang ada baik secara hukum formal , etis ,adat istiadat , maupun hukum kemasyarakatan dan sudah lama tercipta secara
sah .
Konflik
Konflik yakni suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Konsensus
Konsensus adalah sebuah frase untuk
menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara
bersama-sama antarkelompok atau individu setelah adanya perdebatan dan penelitian yang dilakukan dalam
kolektif intelijen untuk mendapatkan
konsensus pengambilan keputusan.
Ideologi
Ideologi adalah
sekumpulan ide , gagasan , keyakinan ,
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan
keagamaan yang melahirkan
aturan-aturan dalam kehidupan . Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat
b. Dari kelima konsep diatas , dapat
disimpulkan bahwa ada keterkaitan antar konsep tersebut
, yakni interaksi antara pemerintah dan masyarakat , dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan
yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat
yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu , yang didalamnya mengandung interaksi , pemerintah , masyarakat ,
proses pembuatan , dan pelaksanaan keputusan , yang
mengikat kebaikan bersama dalam wilayah tertentu .
5. Kewenangan
Seorang
dosen memerintahkan kepada mahasiswanyauntuk mengerjakan yugas dan duduk dengan
baik dikelas.
Kekuasaan
Seorang raja memerintahkan kepada
seluruh rakyatnya untuk segera membayar kas kepada
kerajaan
6. Karakteristik
kekuasaan politik negara secara umum dianggap sebagai kemampuan menggunakan
sumber-sumber pengaruh yang dimiliki untuk mempengaruhi perilaku pihak lain
sehingga pihak lain berperilaku sesuai dengan kehendak pihak yang mempengaruhi
. Kekuasaan politik juga dapat dirumuskan sebagai kemampuan menggunakan
sumber-sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga
keputusan itu menguntungkan dirinya ataupun
kelompoknya . Pada hakikatnya kekuasaan politik suatu megara bersifat memaksa , karena mau tidak mau
rakyat harus menuruti apa yang diperintahkan oleh penguasa demi keuntungan kelompok penguasa tersebut .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar